Kalau sedang bertandang ke daerah Kaliurang, jangan sampai lupa untuk menikmati jadah buatan Mbah Carik yang sudah tersohor sejak dulu. Jadah atau uli ini terbuat dari beras ketan yang dimasak bersama dengan parutan kelapa. Kemudian ketan yang sudah matang di tumbuk hingga halus dan menyatu dengan kelapanya.
Di Jakarta, makanan seperti ini dikenal dengan nama uli atau bisa disebut dengan tape uli. Biasanya disantap dengan menggunakan tape ketan hitam yang rasanya manis-manis asam. Ini merupakan makanan khas Betawi. Tapi berbeda dengan jadah di kawasan Kaliurang, jadah ini disantap bersama dengan tempe bacem plus cabai rawit. Banyak yang bilang ini adalah gemblong khas Jogja.
Jadah berbentuk lonjong yang masih hangat ini rasanya gurih karena campuran kelapa di dalamnya. Sedangkan rasa manis nya di dapat dari tempe bacemnya. Makin enak lagi kalau dibarengi dengan cabai rawit. Hmm.. nyam..nyam! Kalau tidak suka dengan tempe masih ada yang lainnya yaitu tahu bacem.
Jadah tempe ini tidak bisa bertahan lama. Harus dimakan di hari yang sama saat membeli, jadi tidak bisa dijadikan oleh-oleh. Jadah tempe ini diperkenalkan pertama kali oleh Sastro Dinomo atau yang sering disapa mbah Carik sekitar tahun 1950-an di desa Kaliurang. Itulah sebabnya desa Kaliurang jadi terkenal akan jadah tempenya.
Setiap orang yang berkunjung ke daerah Kaliurang pasti akan mencari jadah tempe mbah carik ini. Selain enak, jadah tempe juga relatif murah harganya. Untuk 10 jadah dan sepuluh tempe hanya dihargai sebesar Rp 10.000,00 saja. Tapi kalau mau dicampur dengan tahu juga bisa loh!
Sumber : http://food.detik.com/read/2009/11/30/170820/1251334/482/kepincut-jadah-tempe-mbah-carik
Enak-enak banget kuliner disini,bikin lapar aja :)
ReplyDeletemonggo mas dicoba...mantap pokoknya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete