Team Risers 5 |
Saya mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan Datsun Risers Expedition ke Kalimantan tepatnya Kalimantan Barat Pontianak pada tanggal 26-29 Januari 2016. Dalam pendaftaran saya mendaftar bersama 2 teman saya lainnya, tetapi karena suatu hal akhirnya mereka tidak bisa ikut dan digantikan. Team saya yang baru dengan Mba Debby dan Mas Felix, beliau suami istri yang berhasil lolos menjadi peserta Datsun Risers Expedition.
Saya sampai di Pontianak lebih dulu daripada teman risers yang lain yaitu tanggal 25 karena alasan penerbangan dari Jogja sulit untuk menyatukan waktu dengan risers dari Jakarta. Sampai di Bandara saya di jemput oleh Mas Toni untuk diajak langsung ke penginapan Gardenia, sampai di Gardenia saya langsung check in untuk istirahat sedikit melepas lelah setelah melakukan perjalanan dari Jogja-Jakarta-Pontianak. Malam menjelang sepi terasa di kamar, akhirnya memilih untuk berjalan-jalan di sekitar hotel dan bertemu team Datsun sambil ngobrol menikmati cuaca Pontianak di malam hari.
Pagi hari setelah sarapan pagi, saya berkumpul ke Lobby bersama team untuk menjemput teman-teman risers dari Jakarta. Sampai bandara saya kumpul bersama sambil bercanda bercanda bersama teman-teman team Datsun Risers Expedition. Tak berapa lama teman-teman landing dan kami berkumpul, sampai saya kumpul bersama team lengkap dengan formasi Saya , Mba Debby dan Mas Felix ditambah Mas Kevin dari Kompasiana.
Setelah semua siap dan risers lengkap formasi mobil sudah tertata kami langsung melakukan perjalanan pertama menuju Tugu Katulistisa, tugu ini sebagai titik yang menunjukkan bahwa pontianak terletak di garis katulistiwa oleh sebab itu Kota Pontianak terasa panas daripada kota lainnya. Tugu Katulistiwa ini memiliki keunikan karena gravitasinya yang tinggi sehingga telur dapat berdiri tegak disini. Pontianak yang terletak di garis katulistiwa ini membuat kota Pontianak menjadi sangat panas, sehingga diharapkan membawa topi, kacamata hitam, dsb.
Setelah dari Tugu Katulistiwa kami melanjutkan perjalanan ke Dealer Datsun di Kota Pontianak, sampai sana kami langsung disiapkan untuk makan siang bersama. Setelah makan siang kami berkumpul untuk informasi tentang cara berkemdara yang aman, semua informasi yang perlu selama perjalanan sudah dijelaskan oleh Road Capten kita Mas Toni. Sambil meninggal Dealer Datsun kami melakukan pelepasan konvoi oleh Datsun Indonesia, kami akan beriringan bersama sekitar 13 mobil selama 4 hari berkeliling Kalimantan Barat sebesar sekitar 1000km.
Setelah opening ceremony di Dealer Datsun, kami melakukan perjalanan ke Keraton Pontianak yang terletak di pinggir Sungai Kapuas. Perjalanan kami tempuh 30 menit dari dealer, sampai disana sebelum masuk keraton kami menuju masjid tertua di Kota Pontianak yang sudah ada kurang lebih 3000 tahun dan masih berdiri kokoh hingga saat ini. Sambil menunggu teman-teman yang sholat saya bersama beberapa risers ke pinggir sungai kapuas dan melihat banyak anak-anak yang berenang lompat-lompat di sungai kapuas tanpa takut, kami malah asyik bersama mereka menikmati saat-saat bersama anak-anak disini.
Setelah puas bermain bercanda bersama kami mulai beranjak ke Keraton Pontianak, keraton ini dengan bentuk rumah panggung sangat indah dengan cat berwarna kuning. Kami beruntung ke sini pada saat yang tepat, karena ada sekelompok keluarga keraton khusus wanita yang sedang berlatih marawis untuk pengajian di Keraton yang akan diadakan bulan Februari mengundang kurang lebih 1000 orang.
Saat dari Dealer saya mendapat tugas untuk mencoba mobil Datsun Go yang saya naiki, saya awalnya cukup bingung mobil dgan harga murah apakah kwlitasnya sesuai. Ternyata saya salah mobil ini dibandrol dengan harga 120jtan memiliki stamina yang power full, mobil ini berjalan setengah hari tetapi penggunaan bensinnya dapat dibilang sangat irit meski menggunakan ac level 3. Saya sendiri terkesan dengan tarikannya yang asyik membuat saya ingin melaju lebih kencang, semoga ada kesempatan saya untuk menggunakan mobil ini melaju dengan cuku kencang. Mobil dengan harga murah, lapang dan irit istimewa.
Perjalanan kita lanjutkan ke Cina Town di Jalan Gajah Mada Pontianak, disini kami disuguhi aneka jualan khas Kalimantan. Kenapa disebut Cina Town? Karena sebagian besar penjual disini cina. Banyak barang khas kalimantan yang di jual yaitu : mandau, peci, pasak bumi, minyak urut, dll. Disini kami para risers diberi permainan yaitu masing-masing team diberi uang Rp 55.500 membali barang apapun yang berguna namun seharga itu. Akhirnya team kami membeli Pasak Bumi, Minyak urut dan Gantungan Kunci bentuk perisai. Pasak Bumi gak hanya untuk pria tapi juga bisa untuk daya tahan tubuh, minyak urut karena risers cape setir kami bisa memijat kaki dan punggung agar lebih relax, selain itu gantungan kunci dengan bentuk perisai sebagai lambang keberuntungan dengan harapan perjalanan kami lancar tanpa halangan apapun.
Kami melanjutkan perjalanan kembali untuk check in di Hotel Gardenia dan saya mendapat kamar D18 satu kamar dengan Debby dan Ica karena kami risers wanita. Sampai di Hotel kami langsung tiduran untuk melepas penat sambil bercerita tentang kesibukan kami masing-masing, kami diberi waktu sampai pukul 19.30 lalu kumpul di Restaurant Hotel Gardenia untuk makan malam dan persentasi tentang games kami. Usai makan malam acara presentasi games pun dimulai, setiap kelompok mempresentasikan barang apa yang dia beli dengan menjelaskan kegunaannya.
Dari 5 team rata-rata mereka membeli barang yang berkaitan dengan ciri khas Kota Pontianak tetapi ada 1 team yaitu risers 1 yang membeli barang buru gambar dengan pensil warna yang akan mereka bagikan saar CSR esok hari, wah selamat ya friends. Setelah menikmati Hotel Gardenia malam hari kami akhirnya memilih untuk istirahat agar besok lebih segar untuk menempuh perjalanan yang cukup jauh.
Foto bersama anak-anak di Pinggir Sungai Kapuas |
sangat seru dan berkesan banget berkesempatan keliling Pontianak, pasti nggak melewatkan tugu katullistiwa dong ya
ReplyDeleteSerunya jelajah bareng teman. ^^ Semoga nanti bisa nyusul ke Pontianak juga.
ReplyDelete