Berinvestasi di
bidang properti memang menjanjikan. Hal ini dikarenakan sudah menjadi sebuah
informasi umum bahwa harga properti di Indonesia akan terus naik, bahkan
kenaikan harganya melebihi kenaikan harga investasi lain seperti deposito,
emas, dan lain-lain. Kenaikan tahunan bisnis properti bisa mencapai angka yang
fantastis yaitu 15% hingga 20% di setiap tahunnya. Tentunya hal ini membuat
banyak orang ikut berinvestasi di bidang ini, walaupun modal yang diperlukan
cukup bear.
Namun nyatanya,
harga properti hunian pada triwulan kedua tahun 2016 justru cenderung melambat.
Bahkan, melambatnya pergerakan harga ini bisa dipastikan akan terus berlanjut
hingga triwulan ketiga 2016 nanti.
Bank Indonesia (BI)
menyurvei bahwa IHPR atau Indeks Harga Properti Residensial di periode ketiga
ini tercatat di level 193,13 atau naik sebanyak 0,64 persen bila dibandingkan
dengan kuartal kedua. Padahal kenaikan di triwulan kedua tahun2015 lalu,
mencapai angka 0,99 persen.
Hal ini dikarenakan
melonjaknya harga material dan bahan bangunan yang menjadi salah satu komponen
penting penentu harga properti mencapai angka 34,3 persen. Selain itu, upah
pekerja juga mengalami kenaikan sebesar 24,63 persen. Ini lah yang menjadi
faktor kenaikan harga tersebut.
Perlambatan
kenaikan secara triwulanan harga rumah terjadi di rumah yang memiliki tipe
besar. Perlambatannya hanya membuat harga tumbuh sebesar 0,37 persen saja.
Sementara untuk tahunan, harga presidensial juga melambat, yaitu hanya sebesar
3,39%. Padahal di triwulan satu 2016, sebesar 4,15 persen.
Tahun 2016, pada
triwulan ketiga nanti indeks harga properti residential juga diperkirakan masih akan terus mengalami
kenaikan walaupun tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 0,27 persen. Angka ini
lebih lambat dibandingkan dengan 0,64 yang merupakan pertumbuhan pada triwulan
kedua tahun 2016 lalu.
Kenaikan harga terendah
terjadi di kawasan jabodetabek hingga Banten yang kini mulai dipadati oleh
penduduk. Kenaikan harga rumah di jual di Jakarta dan
sekitarnya diperkirakan sebesar 0,26 persen. Sementara tipe rumah besar masih
menjadi tipe rumah yang pertumbuhan harganya melambat adalah rumah dengan tipe
besar yaitu hanya sebesar 0,61 persen saja.
0 Response to "Pertumbuhan Harga Rumah Melambat"
Post a Comment