Sunrise di Bukit Scooter |
Setelah puas
menikmati santai di kota Banjarnegara kemarin saya rombongan kami langsung cuzz
berangkat ke dataran tinggi Dieng. Dieng merupakan sebuah tempat dataran
tinggi, tingginya mencapai 2000km diatas permukaan laut. Tingginya dataran
tinggi dieng saat siang hari suhu udara antara 12-20 derajat celsius jika malam hari sampai 6-10 derajat celsius, hebatnya jika musim
kemarau datang suhu udanya bisa sampai 0 derajat celsius wah pasti dingin banget ya. Perkiraan
perjalanan dari Banjarnegara hingga Dieng memakan waktu kurang lebih 2-2,5jam.
Perjalanan saya gunakan untuk tidur mengingat tadi pagi habis rafting jadi
ngantuk hihi
Perjalanan mulai naik
dan meliuk-liuk karena jalan yang ada memang menaik, bahkan ada beberapa titik
yang cukup terjal. Setelah kurang lebih 1,5 jam perjalanan mulai hawa dingin
terasa di kulit, perbukitan sudah nambah dan kabut mulai turun menutupi
pemandangan kami. Meski begitu kami tetap semangat untuk semalam menginap di
Dieng, merasakan tidur dengan hawa yang sangat dingin bagi saya karena jauh
dari kenyataan dirumah yang panas
Double Room D'Qiano |
Perjalanan mulai
menunjukkan sudah hampir sampai di Penginapan yang akan kami tinggali yaitu
D’Qiano. D’Qiano merupakan penginapan tetapi juga memiliki waterboom tertinggi
di dieng dengan air panas, biasanya waterboom yang ada menggunakan air dingin
tapi di D’Qiano ini menggunakan air panas. Air panas ini diambil dari Kawah
Sileri yang terletak sangat dekat dengan D’Qiano. Air panas ini tetap diatur
suhunya dengan alat tertentu supaya tidak terlalu panas bagi penggunanya,
terutama di Waterboom air panasnya diatur dengan suhu terendah karena untuk
anak-anak. Selain anak-anak ada juga yang disediakan bagi dewasa, untuk dewasa
ini lebih panas.
D’Qiano memiliki 2 tipe kamar yaitu single room dan
double room, single room ada 6 kamar dan double room ada 4 kamar. Double room
disewakan include 1 kamar king bed dan 1 single bed, jadi cocok banget untuk
keluarga. Dingin menyerang, teman-teman pria langsung ke kolam air panas untuk
berendam sekedar menghangatkan diri. Beda dengan saya yang rencananya menyusul
mereka, prakternya masuk kamar males banget keluar dan milih dikamar tiduran
menikmati udara dingin yang merasuk ke tulang. Brrrr dingin bangeeeett pokoknya
Malam menjelang jam
19.00 malam kami dipanggil untuk makan makan, bayangan makanan panas di depan
mata saya mengingat cuaca yang ajib banget. Sampai di bawah saya sudah di
tunggu teman-teman untuk menikmati makan malam. Langsung menyambangi tempat
makan yang disediakan dan benar saja sop panas sudah terhidang di depan saya,
wah cocok banget ini menghangatkan tubuh. Tak hanya sop tapi juga ada kentang
goreng sebagai cemilan kami ngobrol santai. Menikmati makan malam sambil santai
ngobrol dengan Mas Wiwit yang bertugas mengurus D’Qiano menceritakan tentang
D’qiano sambil tanya jawab dengan teman-teman.
Waterboom Air Panas D'Qiano Dieng |
Makan malam usai,
saya kembali ke kamar untuk tidur lebih cepat secara besok rencana menikmati
sunrise di bukit Scooter. Saya sudah di kamar teman-teman pria masih ramai
dibawah sepertinya menikmati kopi sambil bercanda, pengen ikut tapi males
dinginnya brrrr. Saya langsung persiapan tidur saja, baru kali ini tidur
menggunakan perlengkapan super lengkap dari kaos kaki, slimut, jaket dan
sarung. Semua digunakan demi menghalau dingin yang datang, ealah super dingin
disini tapi tetep bisa tidur.
Pagi pukul 5.00 kami
menuju Bukit Scooter, bukit ini cukup rendah dibanding Si Kunir yang selama ini
sangat terkenal. Bukit Scooter merupakan salah satu bukit yang ada di Dieng,
dari jalan raya sampai bukit hanya perlu menembpuk trayek sekitar 2km saja.
Perjalanan pun tidak terlalu tinggi, hanya landai saja. Pagi ini cuaca kurang
bersahabat sehingga sunrise kurang baik, hanya view dari atas bukit scooter
sangat indah. Pemandangan Dieng dengan hamparan bukit hijau ini sangat indah
plus hiasan bangunan rumah diantara bukit yang ada.
Usai menikmati
sunrise yang cantik kami semua kembali ke D’Qiano untuk membersihkan diri dan
menikmati sarapan pagi. Sarapan Pagi ditemani dengan nasi goreng nikmat ala
Dieng, nasi goring disajikan selagi panas membuat tubuh seketika hangat. Usai
makan beberapa teman kembali berendam di kolam air panas, pengen ikut juga
makanya saya kembali ke kamar. Sampai kamar rasa malas tiba, akhirnya
mengurungkan diri untuk berenang dan memilih untuk tiduran saja di kamar
bersama teman-teman wanita yang lain.
Museum Kaliasa |
Pukul 10.00 semua tas
kembali saya bawa ke bis untuk melanjutkan jelajah di Dieng. Perjalanan pertama
ke Museum Kaliasa, museum kaliasa
merupakan sebuah museum yang diremikan tahun 2008. Museum ini berisi artefak dan panil keterangan tentang
alam (geologi, flora-fauna), masyarakat Dieng (keseharian, pertanian,
kepercayaan, kesenian) serta warisan arkeologis dari kawasan Dieng. Museum
ini memiliki teater untuk melihat film (saat ini tentang arkeologi Dieng),
panggung terbuka. Museum Kaliasa saya sangat tertarik akan sebua cagar budaya
yang unik berupa patung dari jaman dulu. Museum kaliasa ini menyimpan aneka
barang yang sering ditemukan warga di ladang, warga sangat sadar akan nilai
history yang penting. Sehingga ketika menemukan hal yang lain langsung
diberikan kepada pihak pemerintah.
Melanjutkan perjalanan kali ini ke Kawah Sikidang. Kawah sikidang sangat sering dikunjungi oleh
wisatawan karena sagat mudah dicapai dari parkiran, selain itu kawah sikidang
memiliki keunikan. Keunikan dari kawah sikidang karena lubang keluarnya gas
selalu berpindah-pindah dari waktu ke waktu. Berpindahnya lubang keluarnya gas
ini seperti kijang, oleh sebab itu kawah ini disebut Kawah Sikidang. Kawah yang
terentuk saat ini ada 2 yang pertama lebih kecil dan yang kedua agak jauh
dengan ukuran kawah cukup besar. Pengunjung sebaiknya menggunakan masker atau
penutup mulut saat memasuki area kawah sikidang. Masker berguna mengurangi bau
belerang yang sangat kuat keluar dari lubang kawah.
Letupan gas di Kawah Sikidang |
Kok daritadi belum ke candi ya? Akhirnya pertanyaan
terjawab kali ini saya mengunjungi Candi
Arjuna. Candi Arjuna merupakan salah satu bangunan candi di Kompleks
Percandian Arjuna, Dieng. Di kompleks
ini juga terdapat Candi
Semar, Candi
Srikandi, Candi
Puntadewa, dan Candi
Sembadra. Candi Arjuna terletak
paling utara dari deretan percandian di kompleks tersebut. Sementara itu, Candi
Semar adalah candi
perwara atau pelengkap dari
Candi Arjuna. Kedua bangunan candi ini saling berhadapan. Candi Arjuna kini
sangat terkenal di Dieng karena selalu dijadikan tempat mengadakan “Dieng Culture Festival”.
Dieng
Culture Festival merupakan sebuah festival yaitu sebuah event berskala nasional
yang diselenggarakan oleh PokDawis (Kelompok Sadar Wisata). Masyarakat Dieng
memiliki kebudayaan yang sangat kental, terutama masalah anak rambut gimbal. "Anak berambut gembel adalah anak bajang titisan Eyang Agung
Kaladate dan Nini Ronce selaku leluhur warga suku Dieng. Karena dianggap
titisan dewa itulah, maka anak berambut gembel tidak boleh dipotong rambutnya
secara sembrono (asal). Jika rambut anak gembel dipotong tidak melalui acara
ritual yang khusus, maka si anak akan jatuh sakit dan dipercaya akan mendatangkan
bencana bagi keluarganya”. Pada event Dieng Culture Festival pemotongan Rambut
Gembel menjadi daya tarik utama.
Candi Arjuna Dieng |
Liburan itu gak afdol kalau
gak beli oleh-oleh. Dieng sangat terkenal dengan Minuman Carica, rasanya seperti setup jika dibuat es campur sangat
enak lho. Buah carica sendiri berasal seperti buah pepaya tetapi kecil, biasa
disebut pepaya gunung. Buah Carica sering dibuat manisa, sirup, jus maupun
selai. Selain Carica ada minuman Purwaceng,
namanya pasti membuat siapa saja merasa aneh dan penasaran. Purwaceng adalah tumbuhan berkiat obat anggota suku Apiaceae.
Tumbuhan pegunungan ini terkenal karena khasiat afrodisiak (meningkatkan
gairah seksual) pada akarnya. Pada perkembangannya, akar biasanya diolah dalam
bentuk bubuk, campuran kopi atau susu.
Ini kali pertama saya ke Dieng, kesan pertama saya yang
sangat meyenangkan. Suasana dingin Dieng membuat kesan dan rasa semangat
menjalani aktivitas, secara gak kringetan jadi asyik banget. Explore Wisata
Dieng Banjarnegara ini sangat asyik banyak tempat wisata yang sayang banget
kalau gak dikunjungi. Mulai wadi sunrise yang sangat cantik, aneka kawah dan
banyak candi dikawasan ini. Nyesel kenapa selama ini gak pernah main ke dieng,
pengen balik ke dieng lagi untuk explore wisata lebih dalam. Cinta Pesona Alam
dan Budaya Indonesia
Sayang banget nggak ikut nyemplung, sis. Kan jadi nggak punya foto ala ala berendam di onsen gitu hahaha. Jadi kepingin balik ke D'Qiano lagi nih buat puasin berendam tengah malam yang tertunda. ^^
ReplyDeleteWah, keren. Bisa jadi tujuan wisata selanjutnya nih. :D Aku pengen main di waterboomnya. :)
ReplyDeleteCandi Arjuna sudah selesai dipugar kah barbie? Nginap di d'qiano depannya kawah ya?
ReplyDeleteWaterboomnya pasti bikin Baby AE betah deh. Apalagi Asma suka banget main air.
ReplyDeleteCocok banget nih kalau pesen kamar yang double kalau sama keluarga. Masukin list hotel aaah.
ReplyDeleteSekali-kali tim wisatamalangku perlu ke Dieng juga nih. Nunggu gajian dari Si Mbah. :D
ReplyDeleteHotelnya bisa dijadikan jujukan kalau main ke Dieng. Pasti anak-anak betah.
ReplyDeleteJadi penasaran dengan Dieng Culture Festivalnya. Pingin ke Dieng pas acara itu.
ReplyDeleteCoba kalau warga di sini, bisa-bisa dijual tuh kalo nemuin barang antik
ReplyDeleteAku tertarik sama sprei hotelnya. Hehe. Nggak seperti hotel2 lain, kalau yang ini spreinya kembang2. Hehe
ReplyDeleteJadi kangen Dieng...
ReplyDeleteSaya sempat ke Kawah Candradimuka, kemaren.
ReplyDeleteklo aku taunya kopi purwaceng untuk stamina, kapan2 smoga bisa main ke dieng :)
ReplyDeleteterakhir ke dieng sekitar setahun lalu dan bagus banget. tempat wisatanya semua sejuk dan dingin karena posisinya tinggi seperti di puncak.
ReplyDeleteterima kasih ceritanya. sangat bermanfaat
ReplyDelete