Sejarah menjadi hal yang tidak bisa dikesamping dalam dunia traveling Indonesia. Kami akan mengajak Anda menjelajah jauh ke pedalaman untuk mencari tahu destinasi sejarah yang tersembunyi dan masih asing didengar. Meskipun letaknya sangat terpencil, Anda masih bisa memesan tiket pesawat untuk berkunjung ke deretan tempat menawan yang seolah terlupakan ini.
Oleh karena itu, persiapkan segala informasi dengan mental 'petualang', berikut adalah destinasi menawan yang memiliki sejarah kelam sebagai tempat perang, desa terasing, pulau terpencil, pembuangan tahanan politik, hingga pengasingan Bung Hatta.
1. Boven Digoel
Terletak jauh di pedalaman Papua di mana akses jalan masih sangat jauh dari kata layak, Boven Digoel, ke sanalah Bung Hatta menjalani masa pengasingan karena dianggap berbahaya bagi pemerintahan Hindia Belanda.
Dengan kondisi yang lebih buruk pada masanya, hutan yang masih lebat, nyamuk malaria yang ganas, hingga binatang buas membuat Bung Hatta tidak bisa berkutik. Namun kini camp sudah berubah menjadi cagar budaya yang terlihat lebih layak dari sebelumnya.
Wisatawan mulai berdatangan, namun masih belum seramai Lembah Baliem yang sudah lebih dulu populer di kalangan turis mancanegara dan domestik. Selain wisata sejarah, Boven Digoel juga mengandalkan Suku Kombay dan Koroway yang dikenal dengan rumah pohonnya untuk menarik wisatawan
2. Pulau Buru
Anda mungkin lebih memilih pergi ke Ambon atau Pulau Seram yang lebih ramah didengar, daripada Pulau Buru. Namun sama seperti kebanyakan pulau di daerah timur lainnya, Pulau Buru juga memiliki lansekap menawan yang cukup lengkap, mulai dari pantai, gunung, hingga budaya yang bisa masuk dalam daftar kunjung Anda.
Tapi sayang, orang lebih mudah mengingat pulau ini sebagai tempat pembuangan tahanan politik oleh pemerintah orde baru pada tahun 1969 sampai 1976. Yang paling hangat, tambang emas di Gunung Botak lebih sering menyebabkan konflik daripada untuk kesejahteran masyarakat.
Coba saja gooling destinasi seperti Gunung Kaku Ghegan, Pantai Jikumerasa, Pantai Waplau, hingga bentang savana tak bernama, hanya sedikit informasi yang bisa Anda temukan.
3. Pulau Onrust
Tidak ada tempat untuk bersantai di pantai atau terumbu karang yang cantik sebagai spot snorkling, karena pada masanya Pulau Onrust sudah banyak berfungsi untuk berbagai pihak.
Mulai dari raja-raja Banten menggunakannya sebagai tempat istirahat, VOC membangun pelabuhan dan menggunakannya sebagai galangan kapal, benteng pertahanan, tempat karantina, hingga penjara untuk para tentara Jerman dan Jepang. Sekarang hanya tersisa sebuah rumah yang dijadikan musem, bastion (benteng pantau), dan beberapa meriam bekas peninggalan Belanda yang ditinggalkan begitu saja.
Namun dengan rimbunnya pepohonan yang tumbuh di pulau ini, Pulau Onrust sering dipilih sebagia tempat untuk bertualang, berkemah, dan memancing. Untuk mencapai kesana, Anda bisa mencari promo tiket pesawat murah dan menikmati pemandangan alamnya.
4. Kepulauan Ternate
Kota yang besar karena kesultanan Ternate ini berada jauh di timur Indonesia, tepatnya di kepulauan Maluku, di bawah kaki Gunung Gamalama. Terkenal dengan hasil rempah-rempahnya yang mendunia, membuat ternate dikunjungi banyak kapal dagang dari seluruh dunia untuk melakukan kolonialisasi.
Anda bisa menikmati sisa-sisa saksi sejarah yang terdapat pada Keraton Kasultanan Ternate dan masjidnya yang menceritakan kejayaan Ternate pada masanya dan beberapa benteng seperti Tolukko dan Kalamata yang berada tepat di pesisir Pulau Ternate.
Benteng ini dibangun oleh penjajah Portugis untuk mengamankan pulau ini sebagai pemasok rempah-rempah utamanya. Mengunjungi kota sejarah dengan latar belakang laut yang biru dan Gunung Gamalama yang hijau jelas akan memberikan pengalaman wisata sejarah yang lain dari biasanya.
5. Pulau Weh
Menyelam di Pulau Weh yang terkenal dengan ekosistemnya yang kaya sungguh mengasyikkan. Ditambah lagi tempatnya yang terpencil membuat Pulau Weh menawarkan sensasi liburan yang sulit untuk dilupakan.
Pulau yang terletak di barat laut Pulau Sumatra ini sebagian besar dijadikan sebagai tempat perlindungan satwa liar oleh pemerintah Indonesia. Nah, perairannya ini yang kini sedang banyak dibicarakan para penyelam.
Lokasinya yang cukup terpencil di tengah laut, semakin membuat banyak orang malas mengunjunginya. Oleh karena itu, ekosistem alam di pulau Weh sangat terjaga. Selain masih penuh dengan sistem terumbu karang yang dinamis, juga adanya beragam kehidupan laut yang tidak tereksploitasi.
6. Desa Poto
Sumbawa dikenal sebagai penghasil madu hutan terbaik, selain madu hutan ternyata di Sumbawa Besar sangat terkenal akan kerajinan tenun yang begitu melegenda. Kerajinan tenun Sumbawa begitu khas, dan terbukti mempunyai kualitas yang terbaik diantara semua tenun yang ada di Indonesia.
Desa Poto merupakan salah satu desa di Kabupaten Sumbawa yang tetap memelihara kelestarian budaya daerah seperti tenunan tradisional ini. Di sini Anda bisa melihat langsung bahkan bisa memotret pembuatan tenun Sumbawa.
Selain pembuatan tenun, Anda juga bisa melihat kerajinan lain seperti pembuatan gerabah dan atraksi permainan rakyat seperti pacuan kuda, karapan kerbau. Untuk dua atraksi terakhir ini memang ada masanya, biasanya setelah panen.
Untuk menuju ke Desa Poto yang letaknya di Kecamatan Moyo Hilir kira-kira 13 km dari kota Sumbawa Desar dapat dijangkau dengan sarana transportasi darat seperti angkutan umum ataupun menggunakan mobil.
Di desa Poto ini kita bisa mengabadikan para perajin tenun, mereka biasanya mengerjakan tenun di dalam rumah. Keahlian para wanita Sumbawa yang diwariskan secara turun menurun. Untuk bisa memotret sebaiknya kita meminta izin terlebih dahulu.
F4n5--83771nG => Agen BOLA terbesar BBM : 5EE80AFE ^o^
ReplyDelete